Bukittinggi Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar Acara Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2024 di GOR Bermawi kelurahan Gulai Bancah, kecamatan Mandiangin Koto Selayan Kota Bukittinggi (06/10/2024).
Hadir dalam acara tersebut, Unsur Forkopimda Kota Bukittinggi, Perwakilan Tim Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Bukittinggi, Instansi di lingkungan Pemerintah Kota Bukittinggi, Bawaslu Kota Bukittinggi, PPK dan PPS, KPPS, serta Jurnalis.
Pelaksanaan simulasi pemungutan suara diikuti oleh 511 Pemilih yang berasal dari masyarakat dan terlibat dalam pelaksanaan pemungutan suara untuk 2 (dua) jenis Pemilihan yaitu Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Walikota dan Wakil Walikota.
Dalam sambutannya Plh. Ketua KPU Bukittinggi, Syafri Miswardi menyampaikan, bahwa simulasi ini dilakukan untuk memastikan kesiapan petugas KPPS, PPS, dan PPK dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota pada Pemilihan Serentak Nasional Tahun 2024.
Baca juga:
Ini Dia Nama-nama Media Paling Keren
|
"Simulasi ini dalam rangka persiapan tahapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilihan Serentak tahun 2024, " ucap Syafri.
Dikatakannya, tujuannya adalah untuk memastikan pemahaman dan pendalaman ketentuan pelaksanaan serta mengukur efektifitas kinerja dan efisiensi waktu penyelenggaraan pemungutan dan penghitungan suara di TPS oleh KPPS telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
"Untuk metode kegiatan simulasi adalah pelaksanaan simulasi pemungutan suara yang diikuti 511 pemilih yang berasal dari masyarakat dan terlibat dalam pelaksanaan pemungutan suara untuk 2 jenis pemilihan yaitu Gubernur dan Wakil Gubernur serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota, " jelas Syafri.
Lanjut dikatakannya, untuk pelaksanaan penghitungan suara dengan menggunakan format formulir simulasi yang telah dipersiapkan dan penggunaan Sirekap serta pembuatan salinan berita acara pemungutan dan penghitungan suara dan serifikat hasil penghitungan suara.
"Terakhir baru pencermatan pelaksanaan simulasi pemungutan dan penghitungan suara serta evaluasi, " tukasnya.
Menurut Syafri.untuk output yang ingin dicapai dan diharapkan adalah KPPS memahami mekanisme pelaksanan pemungutan suara dan metode penghitungan suara yang akan dilakukan pada Pemilihan Serentak tahun 2024 serta menguasai penggunaan Sirekap.
"Selain itu, juga berharap adanya mitigasi risiko pelaksanaan penghitungan suara, penggunaan Sirekap, termasuk penyampaian salinan kepada para pihak, " ujarnya.
Selanjutnya dikatakannya, terkait kerawanan yang terjadi di TPS, pada simulasi ini dikatakannya dapat lihat bahwa yang akan terjadi adalah ketertiban dalam antrian sehingga dibutuhkan ketegasan dari petugas ketertiban kita untuk menertibkan pemilih yang berada di luar TPS untuk teratur menunggu antrian.
"Jumlah TPS berkurang dari pemilihan pada 14 Februari lalu dari sekitar 400 lebih TPS berkurang menjadi 206 TPS untuk 27 November 2024 mendatang, " tutupnya.(**).